Nur Siaka

Infobaru.News_Palu – Pengurus Daerah Gabungan Pelaksanaan  Konstruksi  Nasional  Indonesia (Gapensi) Sulawesi Tengah menilai pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah di bawah kepemimpinan  Gubernur Rusdi Mastura, kurang  peduli terhadap  asosiasi  Gapensi  sehingga  pengusaha-pengusaha  local kehilangan kesempatan untuk mendapatkan proyek-proyek yang ada di Sulawesi Tengah.

Direktur  eksekutif  DPD  Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sulawesi Tengah Nur Siaka kepada media  ini  (17/7) di palu mengatakan, bahwa selama ini Pemerintah Sulawesi  Tengah  tidak  pernah  memberikan  perhatian  kepada  Gabungan  Pelaksana  Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sulawesi Tengah dalam mengerjakan  proyek-proyek  yang  ada untuk memberdayakan  pengusaha-pengusaha local.

Menurutnya, bahwa selama ini dalam pekerjaan proyek-proyek  di  Sulawesi  Tengah, lebih  banyak dilakukan oleh  pengusaha-pengusaha  bukan  local.   

“Kami mengharapkan  kepada  Pemerintah  Daerah  Provinsi  Sulawesi  Tengah dapat memberi perhatian terhadap para pengusaha lokal, sehingga para pengusaha konstruksi lokal dapat menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri”, beber  Nur  yang  juga  salah  satu  pengurus  partai politik  di Sulawesi  Tengah.

Nur menambahkan, bahwa tindakan pemerintah Sulawesi Tengah ini berbeda dengan pemerintah kota Palu, Donggala dan Parigi, yang begitu peduli terhadap  Asosiasi  Gabungan  Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Sulawesi Tengah sehingga pengusaha-pegusah local dapat diberdayakan untuk mengikuti pekerjaan-pekerjaan baik  yang  berskala  kecil  (proyek  penunjukan langsung), maupun  yang berskala besar.

“Pengusaha konstruksi lokal sepertinya tidak diberikan kesempatan untuk  memberikan kontribusi dalam pembangunan inprastruktur di Sulawesi Tengah sehingga banyak proyek yang ada tidak satupun yang diberikan  kepada  Gapensi  Sulteng”, terangnya.

Nur Siaka juga berharap Gabungan Pengusaha dan Konstruksi Sulawesi Tengah dapat  memperkuat kemitraan dengan pemerintah daerah  agar  tercipta  distribusi  proyek  secara  adil  dan  profesional kepada  kontraktor  sehingga  tidak  menimbulkan  kesan  ada  monopoli  atau  diskrimisai  proyek orang tertentu dalam pekerjaan proyek di Sulawesi Tengah. Selama  ini  nampak  di Pemerintah  Provinsi  Sulawesi  Tengah, dalam pekerjaan  proyek  hanya diberikan  kepada  orang-orang  tertentu  sehingga  tindakan  ini  terkesan  diskriminatif, bahkan ada yang  kelihatan  sudah  monopoli  proyek-proyek  tertentu, tutup Nur .(IB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *